Alga merupakan tumbuhan thallophyta
yang tumbuh di perairan dan di darat khususnya di tempat-tempat lembab,
seperti : kolam, danau, sungai, laut dan di tempat-tempat lembab ( batu,
tembok, batang kayu, dsb). Ada juga yang hidup bersimbiosa dengan
jamur, paku atau tumbuhan tinggi. Sifat hidup alga yaitu autotrof.
Bentuk tubuhnya sel satu, berkoloni hingga bersel banyak.
Alga
mempunyai banyak manfaat : bidang perikanan, pertanian, industri,
makanan/minuman, industri farmasi, mikrobiologi, kosmetik, dan
lingkungan (masalah pencemaran).
Dimasa datang : merupakan sumber-sumber bahan yang bermanfaat, contoh :
Chlorella – alga merah banyak mengandung karbohidtrat, lemak dan protein
Alga coklat – obat kanker dan sebagainya
Kelompok Cyanophyta – kesuburan tanah dan pertanian untuk menfiksasi N dari udara.
Alga coklat – obat kanker dan sebagainya
Kelompok Cyanophyta – kesuburan tanah dan pertanian untuk menfiksasi N dari udara.
Kelompok Alga diperairan – plankton (populasi mikroorganisme yang hidup
bebas diperairan, pergerakannya tergantung adanya arus dan pergerakan
air), penting untuk sumber makanan bagi ikan serta sebagai parameter
perairan untuk menentukan kualitas perairan (zoo dan fitoplankton).
Pengklasifikasian
alga berdasarkan kepada sifat fisiologi dari sel vegetatif dan
morfologi dari sel-sel reproduksi. Salah satu sifat penting dari sel
vegetatif ialah kandungan pigmen dari plastida yang menyebabkan warna
alga berbeda-beda satu sama lain, hal ini tergantung dari banyaknya
kandungan zat warna tersebut. Demikian pula dengan persediaan makanan
yang terdapat dalam sel berbeda-beda dari tiap divisionya.
1. KLASIFIKASI
Berdasarkan pada pigmen spesifik yang terdapat dalam butir plastida, maka alga dapat dibagi dalam beberapa divisio:
1. Chyanophyta2. Cholorophyta
3. Chrysophyta
4. Phaeophyta
5. Rhodophyta
Smith
(1955) membagi Devisio Chlorophyta kedalam dua kelas: (I) Chlorophyceae
dan (II) Charophyceae. Pada kelas Chlorophyceae ia membagi menjadi
sepuluh ordo dan kelas charophyceae hanya satu ordo. Sedangkan Fritsch
(1945) membagi kelas Chlorophyceae kedalam sembilan bangsa (ordo).
Smith (1955)
Divisio : Chlorophyta
I. Kelas : Chlorophyceae
1. Volvocales
2. Tetrasporales
3. Ulotrichales
4. Oedogoniales
5. Ulvales
6. Schizogoniales
7. Chlorococcales
8. Siphonales
9. Siphonocladales
10. Zignematales
II. Kelas : Charophyceae
1. Charales
Fritsch (1945)
I. Kelas : Chlorophyceae
1. Volvocales
2. Chlorococcales
3. Ulotrichales
4. Cladophorales
5. Chaetophorales
6. Oedogoniales
7. Conjugales
8. Siphonales
9.Charales
CHLOROPHYTA
1. CIRI UMUM
•
Berwarna hijau, karena mengandung kloroplas (Plastida berpigmen hijau)
dengan butir-butir pirenoid ditengahnya. Bentuk kloroplas ini pada
beberapa genusnya berlainan, seperti bentuk spiral (Spirogyra), bentuk
jala (Hydrodiction), bentuk bintang (Zygnema), bentuk ladam (Ulothrix),
dan butiran atau himpunan kloropil yang tak teratur.
• Butir-butir pirenoid berfungri dalam fotosintesis untuk menghasilkan amilum (Pati). Dalam pengamatan mikroskop, pirenoid tampak sebagai butiran yang memantulkan cahaya dan berada ditengah-tengah kloroplas.
• Sel-sel alga hijau sudah bersifat eukarion atau memiliki dinding nucleus. Tubuhnya ada yang bersel satu (Chlorella), berkoloni (Volvox), bersel banyak membentuk benang (Spirogyra), berbentuk lembaran (Ulva) dan ada yang serupa rumput (Chara).
• Butir-butir pirenoid berfungri dalam fotosintesis untuk menghasilkan amilum (Pati). Dalam pengamatan mikroskop, pirenoid tampak sebagai butiran yang memantulkan cahaya dan berada ditengah-tengah kloroplas.
• Sel-sel alga hijau sudah bersifat eukarion atau memiliki dinding nucleus. Tubuhnya ada yang bersel satu (Chlorella), berkoloni (Volvox), bersel banyak membentuk benang (Spirogyra), berbentuk lembaran (Ulva) dan ada yang serupa rumput (Chara).
2. PERKEMBANGBIAKAN
•
Golongan alga hijau bersel satu (Pleurococcus/Chlorococcus)
berkembangbiak secara vegetatif dengan membelah diri, sedangkan pada
Chlorella dengan membentuk spora yang kemudian tumbuh menjadi sel alga
baru.
Beberapa alga hijau bersel satu yang dapat bergerak bebas dapat melakukan perkawinan dengan konjugasi membentuk zygospora, sedangkan perkembangan vegetatifnya dengan membentuk zoospore, misalnya pada Chlamydomonas.
• Golongan alga bersel banyak bentuk benang dan belum memiliki alat perkawinan, perkembangan vegetatif dengan fragmentasi tallusnya. Perkembangbiakan generatifnya konjugasi atau plasmogami (kawin plasma sel).
• Golongan Chlorophyceae bersel banyak yang sudah memiliki alat kelamin jantan (anteridium) dan alat kelamin betina (oogonium), perkembangbiakan generatif dengan oogami (pembuahan sel telur oleh spermatozoid) terdapat pada alga Oedogonium. Bila anteridium dan oogonium terdapat dalam satu tallus maka disebut homothallus. Bila sebaliknya yaitu anteridium dan oogonium terpisah pada thallus yang berbeda, dinamakan heterothallus.
• Golongan alga hijau tingkat tinggi, dalam satu thallus dihasilkan anteridium (globul) dan oogonium (nukul), sehingga perkembangbiakan generatifnya adalah oogami. Perkembangbiakan vegetatifnya dengan fragmentasi thallus.
Beberapa alga hijau bersel satu yang dapat bergerak bebas dapat melakukan perkawinan dengan konjugasi membentuk zygospora, sedangkan perkembangan vegetatifnya dengan membentuk zoospore, misalnya pada Chlamydomonas.
• Golongan alga bersel banyak bentuk benang dan belum memiliki alat perkawinan, perkembangan vegetatif dengan fragmentasi tallusnya. Perkembangbiakan generatifnya konjugasi atau plasmogami (kawin plasma sel).
• Golongan Chlorophyceae bersel banyak yang sudah memiliki alat kelamin jantan (anteridium) dan alat kelamin betina (oogonium), perkembangbiakan generatif dengan oogami (pembuahan sel telur oleh spermatozoid) terdapat pada alga Oedogonium. Bila anteridium dan oogonium terdapat dalam satu tallus maka disebut homothallus. Bila sebaliknya yaitu anteridium dan oogonium terpisah pada thallus yang berbeda, dinamakan heterothallus.
• Golongan alga hijau tingkat tinggi, dalam satu thallus dihasilkan anteridium (globul) dan oogonium (nukul), sehingga perkembangbiakan generatifnya adalah oogami. Perkembangbiakan vegetatifnya dengan fragmentasi thallus.
3. HABITAT
• Chlorophyceae banyak hidup diperairan tawar, laut dan tempat-tempat lembab. Bahkan banyak yang membentuk simbiosis dengan lain(lichenes). Yang hidup diperairan sebagai fitoplankton, penting artinya dalam perikanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar