Sabtu, 21 Mei 2011

IMPLEMENTASI PENYUNTIKAN VITAMIN K1 (PHYTOMENADIONE) UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN IMUNISASI

Latar Belakang
¨ Kadar vitamin K yang rendah karena
¤ Pembentukan vitamin K masih rendah karena usus masih steril dan fungsi hati yang belum sempurna
¤ ASI belum banyak, padahal cadangan vit K cepat ↓ mencapai titik terendah usia 48 – 72 jam
¨ Kadar vitamin K yang rendah, berkurangnya aktivitas faktor koagulasi yang tergantung vit K (faktor VI, VII, IX dan IX) à Faktor koagulasi yang bergantung vit K dalam tali pusat ± 50%
¨ BBL : kadar vit K ↓
àBBL cenderung def. Vit K (PDVK)
àResiko↑ perdarahan intrakranial
à Risiko KIPI
Menurut KONIKA XI ’93,99, PHTDI ’01& Tim HTA DEPKES 2003 : “REKOMENDASI PEMBERIAN VIT K PADA BAYI BARU LAHIR”

PDVK = Perdarahan akibat defisiensi vit K
à Perdarahan spontan/proses lain krn kekurangan faktor koagulasi yang tergantung vit.K (FII,
FVII, FIX, FX)
à Gejala: p’drhan, pucat & hepatomegali ringan, tangis melengking
à Tmpt p’drhn : umbilikus, membran mukosa, sal cerna, pungsi vena
àKomplikasi tersering : perdrhn intrakranial (63%)

SEDIAAN VITAMIN K
1. Vit K1 ( phytomenadion)
2. Vit K2 ( menaquinon)
3. Vit K3 ( menadion)

Rekomendasi HTA DEPKES u/ BBL :
Vit K1 (Phytomenadion)
Sediaan di pasaran:
à Generik (Phapros): Phytomenadione 10mg/ml
à Paten (Combiphar): Neo K/ Phytonadion 2mg/ml
Rekomendasi Tim Health Technology Assesment (Yanmed Depkes)
1. Semua bayi baru lahir harus mendapat profilaksis vitamin K1
2. Jenis vitamin K yang digunakan adalah vitamin K1
3. Cara pemberian vitamin K1 adalah secara intramuskular, dosis tunggal 1 mg

PELAKSANAAN
Dosis & Waktu pemberian

Dosis tunggal 1mg/ bayi baru lahir
Disuntikkan segera setelah lahir: setelah proses IMD dan bayi selesai menyusu
Interval 1-2 jam sebelum pemberian imunisasi Hepatitis B.
Pada bayi yang tidak mendapat suntikan segera setelah lahir, segera diberikan saat kunjungan neonatus 1 (6-48 jam).

Pencatatan & pelaporan:
¨ Buku KIA
¨ Formulir MTBM
¨ Register Kohort Bayi

Kamis, 05 Mei 2011

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MENINGKATKAN CAKUPAN IMUNISASI

APA ITU MTBS ??????
Suatu PENDEKATAN keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit, neonatus sehat dan sakit,
di fasilitas kesehatan tingkat dasa : Bukan Program Vertikal

TUJUAN MTBS

Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang terkait dengan penyebab utama penyakit pada balita, melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan fasilitas kesehatan dasar (puskesmas, pustu, polindes).
Memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak
Kombinasi perbaikan tatalaksana kasus pada balita sakit (kuratif) dengan aspek gizi, imunisasi dan konseling (promotif dan preventif).
Penyakit anak dipilih merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan bayi dan anak balita.


PELAKSANAAN MTBS
Tenaga kesehatan di unit rawat jalan tingkat dasar: puskesmas, pustu & polindes, yaitu:
¨ Perawat & bidan.
¨ Dokter (menerima rujukan).
¨ Bukan untuk rawat inap
¨ Bukan untuk kader.
: Pelayanan neonatus sehat dan sakit menggunakan algoritma MTBM
Bayi sakit diperiksa dengan algoritma MTBS

KEUNTUNGAN MTBS BAGI PROGRAM TERKAIT
ISPA DAN DIARE : Keterpaduan tatalaksana kasus
Imunisasi : mengurangi miss opportunities
Malaria : memperbaiki penanganan pada balita dan promosi kelambu
Gizi : konseling bagi ibu untuk pemberian makanan pada anaknya dan meneteki
Pengobatan, QA : pedoman tatalaksana yang baku
Promkes : mencari pertolongan kesehatan secara tepat