Sabtu, 10 September 2011

Apakah Vitamin K itu ???

Sebelum kita membahas Vit K1 kita bahas dahulu tentang Vit K.....
PENGERTIAN VITAMIN K
Vitamin K dari “Koagulations-Vitamin” dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Denmark merujuk pada sebuah kelompok lipophilic, vitamin hydrophobic yang dibutuhkan untuk modifikasi pasca-terjemah dari berbagai macam protein, terutama banyak dibutuhkan untuk proses pembekuan darah. Secara kimia vitamin ini terdiri dari turunan 2-methyl-1,4-naphthoquinone.


Vitamin K2 (menaquinone, menatetrenone) secara normal diproduksi oleh bakteri dalam saluran pencernaan, dan defisiensi gizi akibat diet yang sangat jarang kecuali saluran pencernaan mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga tidak dapat menyerap molekul.

Vitamin K merupakan salah satu dari factor pembeku darah. Vitamin K sangat penting untuk pembentukan protrombin yang memungkinkan darah membeku, dan ternyata kadarnya dianggap “ rendah” pada bayi baru lahir. Kadar vitamin K “ rendah” adalah normal, dan secara fisiologis diharapkan pada bayi baru lahir. Pada beberapa hari dan beberapa minggu awal setelah kelahiran bayi akan membentuk pasokan vitamin K dari makanan.

SUMBER VITAMIN K
Ada dua jenis vitamin K alamiah yaitu berasal dari tanaman yang larut lemak dan dari flora usus yang larut air. Asupan utama vitamin K pada bayi bersumber dari susu, hanya sebagian kecil yang berasal dari usus si bayi. Khusus bayi yang baru lahir, vitamin K juga bisa bersumber dari ibundanya saat persalinan. Namun, vitamin K dari ibu bisa tidak sampai bila terjadi gangguan plasenta dan ari-ari. Selain itu, fungsi hati, tempat metabolisme vitamin K, juga belum matang menambah risiko si kecil kekurangan vitamin K.

Ada dua kelompok preparat vitamin K:
a. Preparat yang larut air ( menadion)Penggunaan preparat ini merupakan kontra indikasi pada neonatus, bayi, kehamilan stadium lanjut. Merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tak mampu menyerap dari makanan.

b. Preparat yang larut lemak (fitomenadion)


FUNGSI VITAMIN K
Vitamin K diperlukan untuk pembentukan tulang pada janin dan factor – factor pembekuan II, VII, IX, X. Faktor – factor anti pembekuan protein C dan S dalam hati .vitamin K berguna untuk mengkatkan biosintesis factor pembeku darah yaitu protrombin, factor VII / prokonvertin, factor IX, factor X hingga membantu proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya perdarahan bila mengalami luka

DEFIENSI VITAMIN K
Defisiensi vitamin K dapat menyebabkan perdarahan. vitamin ini bersifat larut dalam lemak disipan didalam hati dan dapat mengalami defisiensi pada keadaan malabsorbsi ( misalnya pada pasien penyakit coeliac ).

Defisiensi vitamin K berkaitan dengan:
1. Neonatus yang ibunya pernah mendapatkan obat – obat anti epilepsy, antikoagulan/antituberculosis dalam periode antenatal.

2. Neonatus ( khususnya bayi yang prematur)

3. Defisiensi makanan yang meliputi pemberian nitrisi parenteral yang lama

4. Malabsorbsi

5. Gangguan flora usus karena pemberiaan antibiotic

6. Penyakit hepar (yang meliputi penyakit yang ada kaitannya dengan konsensi alcohol) dan penyakit / pembedahan pada traktus biliaris

7. Terapi anti koagulan oral



Defisiensi vitamin K dapat menyebabkan:
1. Hipoprotrombinemia dan menurunnya beberapa factor pembekuan darah sehingga terjadi perdarahan spontan

2. Mudah terjadi perdarahan, gangguan metabolisme tulang Belum diketahui. Kemungkinan menyebabkan kuning pada bayi premature

KELAINAN PERDARAHAN PADA BAYI BARU LAHIR

Penyakit ini telah dibagi menjadi 3 kategori :
a. Awitan dini
Pada saat lahir atau dalam waktu 24 jam yang mengenai neonatus yang ibunya pernah mendapatkan obat – obat yang mempegaruhi metabolisme vitamin K, misalnya warfarin, fenitoin, barbiturate, rifampisin, isoniasid

b. Klasik
Pada usia bayi 2 – 7 hari ketika perdarahan umumnya terjadi dari umbilicus/ traktus gastrointestinal dan biasanya sembuh sendiri

c. Awitan lanjut
Pada usia 8 hari hingga 12 bulan, yang terutama terjadi pada bayi – bayi yang mendapatkan ASI kategori ini meliputi perdarahan intracranial dengan awitan yang mendadak dengan gejala sisa yang serius. Defisiensi vitamin K dapat dipicu oleh diare malabsorbsi misalnya sesudah pemberian antibiotic dalam waktu yang lama.

Faktor – factor resiko lainny adalah trauma lahir, diare kronis, kistik fibrosis, sindrom malabsorsi, penyakit hati, atresia bilier, defisiensi anti tripsin α- 1.

FARMAKOKINETIK VITAMIN K
Pemberian vitamin K dapat secara oral, intramuscular, intravena. Rute intravena diberikan untuk keadaan emergency, seperti hemoragi. Rute dan dosis pemberian vitamin K untuk neonatus menjadi subjek kontroversi, secara oral tampaknya memberikan perlindungan baik dari awitan HDN klasik dan lanjut.

Pemberiannya dianjurkan pada saat lahir dan pada empat sampai 10 hari untuk semua bayi, diikuti dengan dosis lanjutan pada satu bulan untuk bayi menyusu.
Melalui penyuntikan vitamin K sebanyak 1 mg pada semua bayi baru lahir.Kelebihan: kadar dalam darah lebih tinggi dan bertahan lama, bisa disimpan lebih lama, penyerapannya lebih baik, dan hanya sekali pemberian.

Kekurangan: harus lewat suntikan. Melalui vitamin K yang diminum sebanyak 2 mg pada bayi baru lahir.

Kelebihan: lebih sederhana, lebih mudah, risiko lebih kecilKekurangan: lebih mahal, sulit untuk memberi dosis ulang, tidak bisa dipastikan penyerapannya ke dalam tubuh.

Absorsi preparat oral mungkin terlalu lambat untuk mencegah awitan dini penyakit pada neonatus resiko tinggi, yang harus diberi vitamin K intramuscular pada saat lahir.

Perbandinggan internasional menunjukkan bahwa pemberian oral kurang efektif dibandingkan profilaksis intramuscular.Metabolisme : vitamin K dengan cepat dimetabolisme dan dikeluarkan melalui hati dan ginjal.

EFEK SAMPING VITAMIN K
Vitamin K pada bayi baru lahir telah dikaitkan dengan anemia hemolitik, hiperbilirubenia dan kernikterus, terutama pada bayi premature dan bayi dengan defisiensi glukosa 6 – fosfat dehidrogenase ( G6PD) atau defiensi vitamin E. masalah ini cukup jarang dengan fitomenadion daripada menadiol.Vitamin K oral secara umum ditoleransi baik tetapi mungkin menyebabkan mual, sakit kepala, atau flushing. Pada gagal hati fungsi hati akan terus terdepresi.

KONTRAINDIKASI
Vitamin K peranteral harus diberikan dengan kewaspadaan pada bayi dengan bayi berat kurang dari 2,5 kg karena peningkatan resiko kernikterus.

PENYIMPANAN
Preparat suntikan intramuscular vitamin K harus disimpan dalam wadah yang resisten cahaya dengan sushu dibawah 25 0C penyimpanan dalam freezer harus dihindari dan larutan yang tampak keruh tidak boleh digunakan. Vitamin K merupakan preparat yang bersifat iritatif, karena itu kontak kulit dengan pemberian obat dan penerimanya harus dihindari

CONTOH PRODUK VITAMIN K YANG SERING DIGUNAKAN
Neo-KPhytonadione2mg /mL INJEKSI

Komposisi:
Setiap mL larutan mengandung : phytonadione 2mg

Cara kerja obat:
Phytonadhone ( vitamin K1 ) diperlukan untuk pembentukan faktor pembekuan darah dalam hati seperti factor II ( protrombin), VII, IX, dan X.Phytonadione ( vitamin K1) berperan sebagai koenzim pada karboksilasi rantai samping yang mengandung asam glutamate. Senyawa karboksi glutamil yang dihasilkan mengubah precursor menjadi factor pembekuan aktif yang kemudian dikeluarkan oleh sel hati dalam darah

Indikasi :Profilaksis dan pengobatan hemorrhage pad bayi yang baru lahir.

Kontra indikasi :Hipersensitifitas terhadap phytonadione ( vitamin K1)

Efek samping :
1. hiperhilirubinemia dilaporkan pernah terjadi pada bayi baru lahir jika obat diberikan melebihi dosis yang di anjurkan

2. sianosis, kolapsvaskular perifer, muka memerah, berkeringat, rasa nyeri di dada, hiperhidrosis, syok, reaksi hipersensitif, termasuk reaksi anafilaktik dan kematian pernah dilaporkan terjadi melalui pemberian secara intra vena. Pemberian secara intra vena sebaiknya dihindari.

3. iritasi local seperti rasa sakit, bengkak dan perih dapat terjadi ditempat obat diinjeksikan.

4. pemberian secara parenteral pada bayi baru lahir / neonatus dapat menyebabkan anemia hemolitik dan hemoglobinuria.

Peringatan dan perhatian :
1. efek koagulasi phytonadione ( vitamin K1) akan dihasilkan 1-2 jam setelah obat diberikan.

2. tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan

3. phytomenadione ( vitamin K1) merupakan antagonis dari antikoagulan kumarin namun tidak dapat menghambat kerja antikoagulan dari heparin.

4. phytomenadione ( vitamin K1 ) mudah terdegradasi oleh cahaya, simpan sediaan yang terlindungi oleh cahaya.

5. hindari penggunaan secara inra vena.

Interaksi obat :Phytonadione ( vitamin K1 ) merupakan antagonis dan anti koagulan kumarin

Dosis :
1. profilaksis hemorrhage pada bayi yang baru lahir : 0,5mg – 1mg pytonadione ( vitamin K1 ) biberikan secara IM, 1-6 jam setelah bayi dilahirkan

2. pengobatan hemorrhage pada bayi baru lahir : 1mg phytonadione (vitamin K! ) diberikan secara I.M atau S.C.

packging :box, 5 ampul @ 1 mL

cara penyimpanan :simpan dibawah suhu 30 C terlindung dari cahaya.

Rabu, 07 September 2011

Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita

Anatomi system reproduksi wanita terbagi 2, yaitu:
1. Organ-organ Internal, terdiri dari :
- Dua ovarium (indung telur)
- Dua tuba fallopii (saluran telur)
- Uterus (rahim)
- Vagina
2. Organ-organ eksternal, terdiri dari :
- Mons pubis

Kamis, 09 Juni 2011

ASUHAN ANTENATAL

ASUHAN ANTENATAL


1.Asuhan Antenatal

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, petugas pelaksana asuhan harus memiliki kompetensi untuk mengenali perubahan homonal, anatomi dan fisiologi yang terkait dengan proses kehamilan.
Pemahaman perubahan fisiologis tersebut adalah modal untuk mengenali kondisi patologis kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya, termasuk melakukan rujukan optimal dan tepat waktu.

2.Tujuan Asuhan Antenatal

a. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
b. Mengupayakan kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya
c. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya
d. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan risiko tinggi
e. Memberikan edukasi untuk menjaga kualitas kehamilan
f. Menghindarkan masalah kesehatan yang dapat membahayakan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.

3.Pengamatan dan Pemeriksaan Antenatal

Agar dapat melakukan asuhan antenatal, petugas kesehatan harus mengetahui hal-hal berikut ini:

1.Perubahan Fisiologis Hormonal pada Kehamilan
2.Uji Hormonal Kehamilan
3.Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan
a.Pembesaran disertai penipisan dinding uterus
b.Deteksi DJJ
c.Gerakan janin
d.Palpasi bagian-bagian tubuh
e.Ballottement

4. Jadwal kunjungan asuhan antenatal
5.Pemeriksaan Rutin dan Penelusuran Penyulit Selama Kehamilan
a.Pemeriksaan Umum (generalis)
b.Pemeriksaan Khusus (lokalis)
c.Pemeriksaan Abdomen
•Inpeksi
•Palpasi
•Auskultasi

dPemeriksaan Laboratorium
e.Pemeriksaan tambahan (Ultrasonografi, Rontgen, Genetika, dsb)

6.Pemantauan gejala dan tanda bahaya selama kehamilan
a.Perdarahan pada kehamilan muda dan lanjut
b.Hipertensi atau Kejang
c.Nyeri perut menjelang persalinan
d.Beberapa gejala dan tanda terkait dengan gangguan kehamilan adalah:
•Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan
•Disuria
•Menggigil atau demam
•Ketuban Pecah Dini atau Sebelum Waktunya
•Uterus lebih besar/lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya

e.Gangguan Kesehatan dan Penyakit Berbahaya yang Menyertai Kehamilan
•Tuberkulosis Paru
•Malaria
•Hepatitis B
•Infeksi Menular Seksual (IMS)
•Dekompensatio Kordis
•HIV/AIDS (Prevention of Mother to Child Transmission-PMTCT)

7.Kunjungan Berkala Asuhan Antenatal
Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan antenatal secara berkala dan teratur. Lakukan pemeriksaan dan pencatatan kesehatan ibu hamil dari satu kunjungan ke kunjungan berikutnya, yaitu:
•Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil
•Hasil pemeriksaan setiap kunjungan
•Menilai Kesejahteraan Janin

8.Edukasi kesehatan bagi ibu hamil
Kunjungan antenatal memberi kesempatan bagi petugas kesehatan untuk memberikan informasi kesehatan esensial bagi ibu hamil dan keluarganya. Beberapa informasi penting tersebut adalah:
a.Nutrisi yang adekuat
Kalori
Protein
Kalsium
Zat besi
Asam folat
b.Perawatan payudara
c.Perawatan gigi
d.Kebersihan tubuh dan pakaian

Sabtu, 21 Mei 2011

IMPLEMENTASI PENYUNTIKAN VITAMIN K1 (PHYTOMENADIONE) UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN IMUNISASI

Latar Belakang
¨ Kadar vitamin K yang rendah karena
¤ Pembentukan vitamin K masih rendah karena usus masih steril dan fungsi hati yang belum sempurna
¤ ASI belum banyak, padahal cadangan vit K cepat ↓ mencapai titik terendah usia 48 – 72 jam
¨ Kadar vitamin K yang rendah, berkurangnya aktivitas faktor koagulasi yang tergantung vit K (faktor VI, VII, IX dan IX) à Faktor koagulasi yang bergantung vit K dalam tali pusat ± 50%
¨ BBL : kadar vit K ↓
àBBL cenderung def. Vit K (PDVK)
àResiko↑ perdarahan intrakranial
à Risiko KIPI
Menurut KONIKA XI ’93,99, PHTDI ’01& Tim HTA DEPKES 2003 : “REKOMENDASI PEMBERIAN VIT K PADA BAYI BARU LAHIR”

PDVK = Perdarahan akibat defisiensi vit K
à Perdarahan spontan/proses lain krn kekurangan faktor koagulasi yang tergantung vit.K (FII,
FVII, FIX, FX)
à Gejala: p’drhan, pucat & hepatomegali ringan, tangis melengking
à Tmpt p’drhn : umbilikus, membran mukosa, sal cerna, pungsi vena
àKomplikasi tersering : perdrhn intrakranial (63%)

SEDIAAN VITAMIN K
1. Vit K1 ( phytomenadion)
2. Vit K2 ( menaquinon)
3. Vit K3 ( menadion)

Rekomendasi HTA DEPKES u/ BBL :
Vit K1 (Phytomenadion)
Sediaan di pasaran:
à Generik (Phapros): Phytomenadione 10mg/ml
à Paten (Combiphar): Neo K/ Phytonadion 2mg/ml
Rekomendasi Tim Health Technology Assesment (Yanmed Depkes)
1. Semua bayi baru lahir harus mendapat profilaksis vitamin K1
2. Jenis vitamin K yang digunakan adalah vitamin K1
3. Cara pemberian vitamin K1 adalah secara intramuskular, dosis tunggal 1 mg

PELAKSANAAN
Dosis & Waktu pemberian

Dosis tunggal 1mg/ bayi baru lahir
Disuntikkan segera setelah lahir: setelah proses IMD dan bayi selesai menyusu
Interval 1-2 jam sebelum pemberian imunisasi Hepatitis B.
Pada bayi yang tidak mendapat suntikan segera setelah lahir, segera diberikan saat kunjungan neonatus 1 (6-48 jam).

Pencatatan & pelaporan:
¨ Buku KIA
¨ Formulir MTBM
¨ Register Kohort Bayi